Benar kata Tun Mahathir, Melayu mudah lupa. Masa ingin meminta, masa kita masih diperlukan, sanggup sang peminta merayu melolong sepanjang hari minta diberi apa yang dipinta.
Tak dapat hari ini, esok datang lagi.
Tak dapat esok, lusa datang lagi.
Tak dapat minggu ini, minggu depan datang lagi.
Tak dapat minggu depan, bulan depan datang lagi.
Sampailah, dapat apa yang dihajati si peminta.
Kini, tiba pula giliran sang pemberi meminta dari si peminta. Tapi, bagai ular dengan sepuluh cabang kepala, mulut yang ini katanya begini, mulut yang itu katanya begitu.
Seribu satu alasan berikan, sebenarnya hati tak ingin memberi, hati si peminta tak pernah ingat pun untuk mengenang jasa yang telah dihulur oleh sang pemberi dahulu.
Nah... itulah yang dikatakan Tun Mahathir, MELAYU MUDAH LUPA.
Ingatlah wahai sekalian Melayu yang ada, tak salah dan takkan pernah silap untuk kita mengenang jasa orang kepada kita, bahkan itulah yang sebaiknya dan sebetulnya!
Janganlah jadi kacang lupakan kulit, masa memerlukan semuanya betul semua betul!! Tapi sudah dapat yang dihajati, dikatakan hai... dikatakan bye bye!!
Ingat, kehidupan ini umpama roda, mungkin akan tiba masanya si peminta akan meminta lagi.
Persoalannya, adakah sang pemberi rela diperbodohkan buat kali kedua?!!
Fikir-fikir kan....